Kegiatan yg diakhiri Isya berjamaah di masjid, Rahmat-Nya pun terasa turun diberbagai penjuru Tanah air di masa itu. Dahulu sangat langka manusia2 di masyarakat yg sakit jiwa, Qur’an menjaga dada2 mereka, diseluruh tanah air saat itu hampir tiada berita anak membunuh orang tuanya, aborsi, frustasi dsb.Dan kini masa itu, tinggal cerita,perlahan Qur’an ditinggalkan, diacuhkan dan tergantikan dgn kegiatan2 yg melalaikan,
padahal itulah tradisi kita, tradisi Islam, Tradisi Shalihin,Nabi2 dan Rosul Dzikir Membaca Al Qur’an, yang membuat Allah bangga didepan para Malaikat-Nya, Itu identitas kita sbg Umat Rosulullah SAW. Masihkah hati kita cinta dgn Al Qur’an yang diperjuangkan oleh Nabi Muhammad SAW dibawah tetesan darah dan air matanya beliau?. Masihkah ada cinta Allah dan Rosul-Nya dihati?,Lalu diManakah kecemburuan itu?.
Jangan kita biarkan tradisi Qur’an lenyap, jangan kita biarkan tradisi itu di rampas oleh siapapun dan oleh apapun, Allahuakbar, tegakah kita membiarkan tradisi Qur’an yg indah ini diambil alih oleh tontonan2 yg jauh dr tuntunan?, sampai hatikah kita melihat harta yg sangat berharga itu lenyap ditengah2 umat Islam, yaitu bersama membaca Al Qur’an dmasjid2,setiap hari. Kitalah pembela2 Agama Allah, marilah kita mulai hidupkan tradisi Qur’an, sepenuh hati. Jika benar dihati ini msh ada cinta Qur’an, mari tebarkan tradisi dan pesan ini {Satu Hari Satu Ayat}
0 comments:
Posting Komentar