Kebahagiaan dan kedamaian hati adalah cita- cita utama yang ingin didapatkan setiap pasangan menikah. Disana pula terjalin hubungan emosional yang halal dan menyejukkan. Namun seiring dengan berlalunya waktu, tak jarang kebiasaan nakal perselingkuhan pun muncul dan ikut menyemarakkan lika- likunya. Dan sangat disayangkan ketika hal itu pula lah yang akhirnya banyak membawa seseorang pada titik nadir kehancuran mahligai pernikahan.
Ketika anda mendapati pasangan ternyata telah menikam anda dari belakang, jangan buru- buru memberi putusan dengan seribu satu penghakiman. Ajukan pertanyaan kasih sayang `kenapa` sebagai tanda bahwa anda masih menyayangi dan ingin memahaminya, bahkan dalam keadaan anda terkhianati sekalipun. Seperti halnya kekhilafan yang dilakukan pasangan kita, kita pun mungkin mempunyai kekurangan yang bisa saja lebih banyak dari pada dia. Dan siapa bisa menebak jika kelemahan kita tersebut, mungkin, yang justru menguatkan langkah pasangan kita untuk selingkuh.
Oleh karena itu, komunikasi yang hangat, erat dan akrab antara suami istri, akan meminimalisir kebutuhan untuk selingkuh. Hal ini karena manusiawinya manusia, bahwa kebutuhan kedamaian dalam hati mereka adalah sebuah hal yang tak dapat terelakkan lagi. Dan hati manusia sejatinya hanya bisa diisi oleh satu untuk mendamaikan mereka. Dari banyak hal yang tersayang, pastilah ada satu yang paling disayang. Jika kita telah bisa mengisi kekosongan hati pasangan kita dengan menjadikan diri yang paling disayang baginya, maka InsyaAllah perselingkuhan akan susah untuk terealisasi, bahkan saat kita tidak bersama ataupun mengawasi langsung pasangan kita.
Menjadi yang tersayang baginya, memanglah tidak semudah membalik tangan, apalagi ditambah kebiasaan manusia yang mudah bosan dan sering kali membutuhkan improfisasi dalam hidup. Namun jangan kawatir, tidak semua hal `baru` berarti membarukan hidup menuju lebih baik. Adakalanya justru hal yang `lama` akan lebih dalam mengisi sudut hatinya dan terekam erat dalam ingatan. Hal ini karena waktu jua yang akan membuktikan betapa yang lama tersebut telah melalui serangkaian cobaan, suka dan duka bersama- sama.
Jika perselingkuhan tetap atau telah terjadi dengan alasannya adalah bahwa tidak ada cinta manusia yang abadi, mungkin bagi sebagian orang hal itu wajar. Cinta manusia dapat terkikis dan berpindah tanpa direncanakan. Namun, jika cinta telah benar- benar tak bersisa, maka mungkin pasangan anda tidak ingin mengorbankan diri untuk hanya menjadi sekedar mayat hidup yang mati rasa. Tetaplah berlaku baik, walaupun hal itu sangat sulit. Namun dengan keistiqomahan kita, hal tersebut yang akan membawanya pada sebuah pikiran untuk tidak buru- buru memindahkan pilihan yang lain.
Batin dan mata manusia adalah sangat terbatas untuk melihat sesuatu. Pun hal itu berlaku pula untuknya. Giringlah dia untuk berpikir tentang hal itu lewat semua kebaikan anda, bahwa siapa yang tahu bahwa sesuatu yang `baru` baginya tersebut belum tentu lebih baik dari yang telah dia tinggalkan sebelumnya. Buat dia berpikir matang- matang atas main api yang dilakukannya, karena efeknya akan dia torehkan untuk waktu yang sangat lama, bahkan mungkin lebih lama dari hidupnya sendiri. Kenangan atas kelakuannya akan selalu diingat sepanjang masa. Celakanya hal itu berlaku bagi orang- orang terdekat yang menyayanginya. Setelah itu... hanya bahasa malu yang akan didapatnya seumur hidup dan melekat pada diri. Kalau sudah begitu, akan teramat susah baginya untuk menghapus memori mereka satu persatu, walaupun permintaan maaf sudah seringkali disampaikan.
Ternyata, bersyukur serta menanamkan rasa malu yang sangat kepada Allah berhasil mengikis keinginan setiap manusia untuk selingkuh. Yakinlah bahwa dalam satu kekurangan pasangan kita, masih ada seribu satu kelebihannya. Dan jika kelebihan tersebut belumlah nampak, mungkin pasangan kita yang belum mengetahui atau menyadarinya. Bersabarlah untuk mengasahnya bersama- sama. Bukankah pernikahan adalah tentang melengkapi dan kerjasama?. Disinilah kemudian kesungguhan kita dalam memegang komitmen pernikahan teruji. Apakah anda ingin tahu tentang kualitas diri anda sendiri?... tentu saja anda tidak ingin kelihatan sebagai pecundang, bukan?
Pernikahan adalah tentang melengkapi ketidaksempurnaan. Jikalaulah seorang manusia berselingkuh dengan seribu orang, maka tetaplah hanya satu orang yang dibutuhkannya dan yang dapat mengisi relung hatinya. Hanya satu saja. Maka jalan teraman dan satu- satunya adalah bersyukur. Allah memasangkan kita dengan pasangan kita sekarang, pastilah mengandung maksud yang mungkin pikiran manusia masih sangat dangkal untuk mengertinya. Namun satu hal yang pasti, bahwa apapun yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita, pun demikian dengan pernikahan. Allah menganugrahkan pasangan adalah sebagai yang terbaik bagi hidup kita, InsyaAllah.
Dan bagi anda diluar sana yang ternyata sedang dalam ujian Allah untuk sebuah kenyataan dimana jalan hidup membawa anda pada seseorang yang tidak mengerti kata bersyukur, maka tetap tersenyumlah. Bahkan setiap detik yang anda miliki lebih berharga untuk dihabiskan dalam air mata. Percayalah bahwa Allah maha adil, siapa yang menanam, dia pasti akan menuai. dan satu lagi, sadarilah, bahwa anda telah tercipta dengan sangat istimewa. Anda sangat istimewa. Menangislah sampai gemetar, setelah itu tegakkan kepala dan hati anda, dan lanjutkan hidup dengan lebih bahagia dan tetap lakukan yang terbaik. Karena siapapun diri anda, anda adalah yang terbaik.
(Syahidah)
Ketika anda mendapati pasangan ternyata telah menikam anda dari belakang, jangan buru- buru memberi putusan dengan seribu satu penghakiman. Ajukan pertanyaan kasih sayang `kenapa` sebagai tanda bahwa anda masih menyayangi dan ingin memahaminya, bahkan dalam keadaan anda terkhianati sekalipun. Seperti halnya kekhilafan yang dilakukan pasangan kita, kita pun mungkin mempunyai kekurangan yang bisa saja lebih banyak dari pada dia. Dan siapa bisa menebak jika kelemahan kita tersebut, mungkin, yang justru menguatkan langkah pasangan kita untuk selingkuh.
Oleh karena itu, komunikasi yang hangat, erat dan akrab antara suami istri, akan meminimalisir kebutuhan untuk selingkuh. Hal ini karena manusiawinya manusia, bahwa kebutuhan kedamaian dalam hati mereka adalah sebuah hal yang tak dapat terelakkan lagi. Dan hati manusia sejatinya hanya bisa diisi oleh satu untuk mendamaikan mereka. Dari banyak hal yang tersayang, pastilah ada satu yang paling disayang. Jika kita telah bisa mengisi kekosongan hati pasangan kita dengan menjadikan diri yang paling disayang baginya, maka InsyaAllah perselingkuhan akan susah untuk terealisasi, bahkan saat kita tidak bersama ataupun mengawasi langsung pasangan kita.
Menjadi yang tersayang baginya, memanglah tidak semudah membalik tangan, apalagi ditambah kebiasaan manusia yang mudah bosan dan sering kali membutuhkan improfisasi dalam hidup. Namun jangan kawatir, tidak semua hal `baru` berarti membarukan hidup menuju lebih baik. Adakalanya justru hal yang `lama` akan lebih dalam mengisi sudut hatinya dan terekam erat dalam ingatan. Hal ini karena waktu jua yang akan membuktikan betapa yang lama tersebut telah melalui serangkaian cobaan, suka dan duka bersama- sama.
Jika perselingkuhan tetap atau telah terjadi dengan alasannya adalah bahwa tidak ada cinta manusia yang abadi, mungkin bagi sebagian orang hal itu wajar. Cinta manusia dapat terkikis dan berpindah tanpa direncanakan. Namun, jika cinta telah benar- benar tak bersisa, maka mungkin pasangan anda tidak ingin mengorbankan diri untuk hanya menjadi sekedar mayat hidup yang mati rasa. Tetaplah berlaku baik, walaupun hal itu sangat sulit. Namun dengan keistiqomahan kita, hal tersebut yang akan membawanya pada sebuah pikiran untuk tidak buru- buru memindahkan pilihan yang lain.
Batin dan mata manusia adalah sangat terbatas untuk melihat sesuatu. Pun hal itu berlaku pula untuknya. Giringlah dia untuk berpikir tentang hal itu lewat semua kebaikan anda, bahwa siapa yang tahu bahwa sesuatu yang `baru` baginya tersebut belum tentu lebih baik dari yang telah dia tinggalkan sebelumnya. Buat dia berpikir matang- matang atas main api yang dilakukannya, karena efeknya akan dia torehkan untuk waktu yang sangat lama, bahkan mungkin lebih lama dari hidupnya sendiri. Kenangan atas kelakuannya akan selalu diingat sepanjang masa. Celakanya hal itu berlaku bagi orang- orang terdekat yang menyayanginya. Setelah itu... hanya bahasa malu yang akan didapatnya seumur hidup dan melekat pada diri. Kalau sudah begitu, akan teramat susah baginya untuk menghapus memori mereka satu persatu, walaupun permintaan maaf sudah seringkali disampaikan.
Ternyata, bersyukur serta menanamkan rasa malu yang sangat kepada Allah berhasil mengikis keinginan setiap manusia untuk selingkuh. Yakinlah bahwa dalam satu kekurangan pasangan kita, masih ada seribu satu kelebihannya. Dan jika kelebihan tersebut belumlah nampak, mungkin pasangan kita yang belum mengetahui atau menyadarinya. Bersabarlah untuk mengasahnya bersama- sama. Bukankah pernikahan adalah tentang melengkapi dan kerjasama?. Disinilah kemudian kesungguhan kita dalam memegang komitmen pernikahan teruji. Apakah anda ingin tahu tentang kualitas diri anda sendiri?... tentu saja anda tidak ingin kelihatan sebagai pecundang, bukan?
Pernikahan adalah tentang melengkapi ketidaksempurnaan. Jikalaulah seorang manusia berselingkuh dengan seribu orang, maka tetaplah hanya satu orang yang dibutuhkannya dan yang dapat mengisi relung hatinya. Hanya satu saja. Maka jalan teraman dan satu- satunya adalah bersyukur. Allah memasangkan kita dengan pasangan kita sekarang, pastilah mengandung maksud yang mungkin pikiran manusia masih sangat dangkal untuk mengertinya. Namun satu hal yang pasti, bahwa apapun yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita, pun demikian dengan pernikahan. Allah menganugrahkan pasangan adalah sebagai yang terbaik bagi hidup kita, InsyaAllah.
Dan bagi anda diluar sana yang ternyata sedang dalam ujian Allah untuk sebuah kenyataan dimana jalan hidup membawa anda pada seseorang yang tidak mengerti kata bersyukur, maka tetap tersenyumlah. Bahkan setiap detik yang anda miliki lebih berharga untuk dihabiskan dalam air mata. Percayalah bahwa Allah maha adil, siapa yang menanam, dia pasti akan menuai. dan satu lagi, sadarilah, bahwa anda telah tercipta dengan sangat istimewa. Anda sangat istimewa. Menangislah sampai gemetar, setelah itu tegakkan kepala dan hati anda, dan lanjutkan hidup dengan lebih bahagia dan tetap lakukan yang terbaik. Karena siapapun diri anda, anda adalah yang terbaik.
(Syahidah)
0 comments:
Posting Komentar