Di Zaman
modern ini, wanita kembali menjadi ikon kehidupan. Globalisai dan internetisasi
merupakan puncak keemasan tehnologi dan informasi. Semua informasi berkembang
pesat, semuanya mengalir ibarat banjir bandang. Tidak ada satu kekuatan yang
mampu menghadangnya. Kemungkaran melaju bagaikan bola salju, khususnya terkait
dengan kaum wanita. Tidak ditemukan sebuah iklan, baik dikoran, majalah
atau TV kecuali mengunakan ikon wanita, walaupun kadang tidak ada kaitanya sama
sekali.
Dizaman
jahiliayah kuno wanita selalu menjadi obyek kaum lelaki, mulai menjadi wanita
simpanan, selir, gundik. Intinya, wanita itu menjadi obyek kenikmatan kaum
lelaki. Tidak cukup menjadi obyek seksual dan sumber ekonomi kaum lelaki.
Tatkala mereka hamil dan memiliki seorang putri ia harus merelakan untuk di
kubur hidup-hidup atas perintah seorang suami.
Perkembangan
zaman tidak membawa perubahan yang berarti, kaum wanita sering terlihat
memposisikan diri sebagai obyek seksual. Dengan alasan apapun, cara ini tetap
merendahkan martabat seorang wanita.
Kemajuan tehnologi, dan budaya menjadikan wanita lebih
terperosok kedalam dunia hitam yang dikemas dengan modernisasi, gender, serta
emansipasi wanita. China saat ini menjadi negara tertinggi urusan aborsi,
dengan alasan karir dan ekonomi, wanita harus mengugurkan kandungan ketika
diketahui bahwa anaknya seorang wanita. Mereka tidak ingin mempunyai
keturunan yang lemah dan tidak berdaya, mengingat populasi semakin tinggi,
pemerintah mengatur supaya penduduk kota boleh memiliki satu anak, sedangkan
penduduk desa dua saja cukup.
Indonesia sebagai negara terbesar populasi penduduk muslimnya,
juga mengalami problematika ekonomi, banyak dari kaum hawa takut memiliki anak
lebih dari dua. Sedangkan alasan mereka sangat beragam, sebagian mengatakan
bahwa biaya pendidikan yang mengila, hidup serba susah, ekonomi yang sangat
tinggi, jaminan kesehatan yang tidak pasti.
Dengan
begitu, apa bedanya wanita modern dan primitif?
Kehadiran Islam dengan nilai-nilai luhurnya mulai tidak modern lagi
dikalangan kaum wanita masa kini. Memakai jilbab rapi, aneh dan ketingalan
jaman, sedangkan celanajeans ketat dengan bentuk tubuh menonjol
menjadi budaya, mereka tidak risih dengan pakaian mini dan ketat. Kadangkanla
mereka merasa bangga dengan bentuk tubuh, serta aurat yang terbuka, dinikmati
oleh setiap lelaki. Fenomena seperti ini, tentunya sudah tidak aneh lagi,
dunia kampus, pendidikan tingkat SMA sudah menjadi tidak suci.
Banyaknya
wanita jalang melanglangbuana di dalam dunia kemungkaran, mereka terkadang
berkedok pendidikan, sembunyi dibalik cendela busana. Itulah wanita masa kini,
nilai islam kadang menjadi aneh untuk diterapkan. Nafsu birahi menjadi hiasan
sehari-hari, pergaulan sudah tidak terbatas antara laki-laki dan perempuan,
sehingga banyak kejadian yang diluar batas. Tidak demikian dengan wanita
muslimah sejati, walaupun hidup dunia modernisasi, eksisistensi tetap terlihat
rapi, dimana saja mereka berada nilai islami menghiasi diri serta pribadi yang
suci.
Walupun mereka hidup ditenggah-tengah budaya liberal, sekuler,
serta gender, budi pekerti sebagai muslimah sejati terus bersinar ditenggah-tenggah
komunitas yang hidrogen. Wanita sejati selalu menjaga diri dengan
sebaik-baiknya, mereka adalah dambaab setiap lelaki yang sholeh, Allah telah
menjanjikan kepada mereka tempat mulia dan abadi, sebagaimana keterangan Nabi ”
Diriwayatkan dari Abdurahman bin Auf, ia mengatakan “Apabila seroang wanita shalat
lima waktu dan puasa ramadhan dan menjaga kesuciannya serta mentaati suaminya
dikatakanlah kepadanya masuklah kedalam surga darimana saja yang anda inginkan.
Hendakanya wanita muslimah modern, berpegang teguh kepada aturan
agama, setia kepada ajaran-Nya, taat kepada sunnah-Nya, serta setia kepada
suaminya dengan mengikuti perintahnya, sebagaimana wanita sholehah. Dengan
demikian, mereka akan dipersilahkan memasuki surga dari manapun mereka
inginkan. Tetapi jangan lengah dan lupa, banyak dari orientalis yang tidak
menyukai wanita muslimah sejati, mereka terus mencoba mempengaruhi kaum wanita
dengan beraneka ragam budaya, busana, agar supaya wanita jauh dari ikatan
agama. Kalau wanita sudah berubah, jauh dari nilai-nilai agama, maka janji-Nya
tidak akan didapatkan.
Hendaknya
muslimah sejati, meninggalkan sejauh-jauhnya penyeru-penyeru fitnah, serta
segala sesuatu yang bisa menghinakan kaum wanita. Karena pada dasarnya semua
yang menyeru kepada kaum wanita, akan membawa kerusakan, serta menghaantarkan
pada keabadian neraka. Dan janganlah kalian tertipu dengan ungkapan-ungkapan serta
label-label baru yang bisa merusak ahlaq wanita. Karena sesungguhnya mereka itu
adalah orang-orang yang digambarkan oleh Allah Swt dalam firman-Nya:
Mereka
ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu
kamu menjadi sama (dengan mereka)… (QS. Al-Nisa(4:89).
0 comments:
Posting Komentar