Twitter

Twitter
Follow My Twitter

Facebook

Facebook
Gabung Di Page Facebook Kami Untuk Informasi Product

Support

Support
Jangan Sungkan-sungkan Silahkan Call or SMS 022-92302793 / PIN: 23B82A61

Keblinger

Apa Beda Ida Royani Sama Rolling Stones???

| Jumat, 09 November 2012

Ida Royani dan The Rolling Stones ternyata memiliki sebuah kesamaan. Judul lagu "Paint It Black" milik band gaek Inggris itu yang populer pada era 60an rupanya juga menjadi judul koleksi busana muslim terbaru Ida Royani yang ditampilkan di pagelaran Jakarta Fashion Week 2013, Kamis (8/11/2012).
"Ya, karena koleksi busana rancangan saya kali ini lebih menekankan pada warna hitam, saya jadi teringat lagu The Rolling Stones itu untuk menamai koleksi ini," ujar aktris dan penyanyi yang kini fokus meniti karir di dunia mode muslim.
Warna hitam memang sudah menjadi ciri khas mantan pasangan duet Benyamin S. ini dalam setiap koleksinya. Wajar saja, hitam ternyata adalah warna kesukaannnya.   
"Saking seringnya saya pakai baju hitam, orang-orang sampai mengira saya pakai baju yang sama setiap harinya, padahal saya sudah ganti pakaian. Memang karena modelnya saja yang sama," katanya.
Menurutnya, warna hitam sangat mudah dipadankan dengan busana berwarna lain. 
Hari itu, Ida bersama tujuh desainer busana muslim yang tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) berkesempatan pamer karya di Jakarta Fashion Week 2013.
Ida sendiri membawa koleksi terbaru dari lini keduanya, Jenahara by Ida Royani. Busana-busana muslim yang dihadirkannya sangat simpel tak bermotif pada bahannya, kali ini menggunakan jersey, alias polos. Sebagai pemanis, Ida membubuhkan detail-detail beraksen emas, entah itu di area kerah, neck-line, manset atau bodice atasan.
Selain Ida, ada Merry Pramono yang bereksperimen dengan warna hitam dan detail emas. Yang membuatnya beda adalah kentalnya aksen juntaian-juntaian busananya yang didominasi terusan bersiluet gamis dan abaya. Sebagai aksen, Merry memberi kain tambahan warna-warni yang disimpul di sekitar jilbab. Merry menemakan koleksinya ini sebagai "Woman in Black".
Warna gelap juga menjadi pilihan Tuty Adib yang menamai koleksinya sebagai "Beauty Secret". Ia mengeksplorasi warna hitam dan warna alam yang menurutnya memberi kesan kedamaian dan kesejukan.
Cuitting-nya cenderung lebih simpel namun tetap stylish dengan penggunaan bahan berdetail lipit, lilit, ikat, draperi.
Bahan-bahan khas tanah air juga tak lupa dijamah oleh desainer lainnya untuk koleksi terbaru mereka. Misal Nuniek Mawardi mengangkat tenun-tenun NTB, batik yang dipadukan dengan katun, sutra dan sifon polyester menjadi busana "liburan" yang stylish.   
Nuniek menghadirkan sederetan busana muslim "liburan" yang stylish bertemakan "Ne(w)verland" . Koleksinya ini ditujukan pada wanita yang aktif dan senang traveling. Warna yang dipakai di antaranya dusty pink, turquoise muda, layaknya pemandangan sebuah resor.
Selain itu ada Adhy dan Alie yang memanfaatkan tenun sutra khas Mandar. "Biasanya kain ini dipakai sebagai sarung dan bawahan saja. Tapi untuk koleksi terbaru ini saya ingin menunjukkan kalau kain ini juga bisa dimanfaatkan untuk gaun," ujar Adhy. Keduanya memanfaatkan kain tersebut sebagai aksen di area manset, pundak pada gaun-gaun berdraperi, dan jilbabnya.
Tak ketinggalan Jenny Tjahyawati dengan koleksi busana muslim ala street-style yang memainkan motif NTT dan tenun Flores yang geometris dan warna-warni. Untuk jilbab, Jenny menggunakan bahan knit warna-warni. Sangat playful.(tribunnews)

0 comments:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Master PIN | Design by Dzignine

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...